![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX2mIKpuNipfZX7MgxIpVhLATEzsIlbcmbaHBZ8yVSS3T0aboWAO6PI2ba5aZuHTOM99A_ggml3ZhaaE0XCEtDlawJThMtUJl3IkAnokD9JwNEcURQ9ERhvinXb-w6hAUWW2PkL2BbPXk/s320/3cgqsNnLJ8.jpg)
Tahun lalu di Aragon, tim Ducati dengan pembalapnya Casey Stoner dan Nicky Hayden finis di peringkat pertama dan ketiga. Tapi pada Minggu lalu yang juga berlangsung di Aragon, mesin Demosedici milik Ducati hanya Hayden yang mampu finis ketujuh dan memiliki selisih 34 detik dari pimpinan lomba, Stoner.
Meski telah mengubah sasis serat karbon menjadi sasis alumunium di bagian depan saja, tampaknya belum mampu mengangkat proyek GP11. di Aragon, The Doctor hanya mampu finis kesepuluh setelah memulai balapan dari pit lane, karena terkena penalti 10 detik.
“Kami belum tahu kemana seharusnya. Kami bekerja di beberapa bidang, dengan solusi jangka pendek yang belum konklusif. Saya tetap berharap pada proyek jangka panjang yang bisa memberikan banyak pengembangan selama balapan. Kami akan lihat apa yang mereka memiliki di pabrik,” ujar Rossi seperti disitat Crash Kamis (22/9/2011).
Solusi jangka panjang Ducati dikabarkan akan membuat motornya seperti motor MotoGP pabrikan Jepang. “Kami bekerja sama dengan Ducati dan kami mencobanya, tapi saat ini kami belum bisa berbuat banyak,” tutupnya.
0 comments:
Post a Comment